Peranan Kebebasan Akademik dalam Penyelamatan Sumber Daya Alam dan Antropologi Budaya
Kata Kunci:
Budaya, Lingkungan Hidup, Keadilan Sosial, Kebebasan Akademik, Sumber Daya AlamAbstrak
Penyelamatan terhadap sumberdaya alam, perlindungan lingkungan hidup dan pelestarian budaya lokal merupakan pekerjaan cukup berat mengingat kompleksitas permasalahannya. Cara mengungkap permasalahan dan kejahatan lingkungan hidup dan perusak sumberdaya alam adalah dengan “Sceintific Evidence” atau “Pendekatan Ilmiah”. Peranan kebebasan akademik dan kebebasan sipil sangat diperlukan dalam perlindungan lingkungan hidup, pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian budaya lokal. Kebebasan akademik harus selalu berpegang pada bukti ilmiah dan prinsip dasar kebebasan akademik. Lima prinsip dasar Surabaya tentang kebebasan akademik dapat digunakan pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kebebasan sipil dapat berpegang pada regulasi/peraturan negara dan aturan adat istiadat atau budaya lokal. Ahli (akademisi) dan pegiat lingkungan hidup dan budaya lokal harus dilingdungi dari tindakan teror hukum atau Strategi Law Swiet Again Public Partipation (SLAPP)”. Kebebasan akademik dan kebebasan sipil harus dipertahankan dan dikembangkan untuk pembangunan berkelanjutan, pengelolaan sumberdaya alam, perlindungan lingkungan hidup dan pelestarian budaya lokal. Peradaban suku Badui, Dayak, Bali, Jawa, Minang, Aceh, Sunda, Batak, Bugis, Papua dan lainnya dalam menjaga lingkungan hidup dan budaya lokal patut menjadi contoh atau model. Pada praktiknya suku tersebut dapat mempertahankan budaya lokal karena menjaga ruang kebebasan sipil yang bernama “musyawarah dan mufakat” dan menjaga komunikasi antar golongan atau suku dengan prinsip “Bhineka Tunggal Ika” untuk terciptanya “Rasa Adil atau Keadilan Sosial”.
Referensi
Aji. 2020. Siaran Pers AJI, IJTI, PWI dan LBH Pers Menilai Pemerintah Ingin Campur Tangan Lagi soal Pers
Afifatulislam. 2013. Peran individu dan kelompok dalam mengaktualisaikan kebebasan akademik. Makalah Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Bappenas. 2003. Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia 2003 -2020. Dokumen Regional Bappenas Pemerintah RI. Jakarta.
Buringh P. 1983. Pengantar Pengajian Tanah-tanah Wilayah Tropika dan Subtropika. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Collins, N. M., J. A. Sayer, T. C. Whitmore. 1991. The Conservation Atlas of Tropical Forests. Asia and The Pacific. Macmillian Press Ltd; London
Darmono. 2006. Lingkungan Hidup dan Pencemaran: Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta
Fauzi A. 2014. Valuasi Ekonomi dan Penilaian Kerusakan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. PT Penerbit IPB Press p. 246
Fauzi A; S. Anna; B. H. Saharjo dan B. Wasis. 2005. Panduan Penentuan Perkiraan Ganti Kerugian akibat Pencemaran dan atau Perusakan Lingkungan akibat Kebakaran Hutan, Perambahan Hutan dan Galian C. Kementerian Lingkungan Hidup. Jakarta.
Hartiwiningsih. 2011. Hukum Lingkungan Dalam Perspektif Kebijakan Hukum Pidana. UNS Press. Surakarta
Instruksi Presiden RI No. 4 tahun 2005 tentang Pemberantasan Penebangan Kayu Ilegal di Kawasan Hutan dan Peredarannya di Seluruh Wilayah Republik Indonesia. Lembaran Dokumen Negara RI. Jakarta.
Instruksi Presiden RI No. 4 tahun 2005 tentang Pemberantasan Penebangan Kayu Ilegal di Kawasan Hutan dan Peredarannya di Seluruh Wilayah Republik Indonesia. Lembaran Dokumen Negara RI. Jakarta.
Hardjasoemantri K. 2006. Hukum Tata Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 640 hal.
Huvang, V., & Devung, G. S. (2020). Makna Tanah Menurut Suku Dayak Bahau Busaang dan Teologi Lingkungan. Gaudium Vestrum: Jurnal Kateketik Pastoral, 4(1), 14–26.
Joga N. 2002. Greenesia (Indonesia Hijau). PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Karran, T. 2009. Academic freedom in Europe: reviewing UNESCO'S recommendation. http://lst-iiep.iiep-unesco.org/cgi-bin/wwwi32.exe/
Keraf A S. 2002. Etika Lingkungan. Penerbit Buku Kompas. Jakarta
Kusmana C, Y. Setiadi, I. Hikwan, Istomo, O Rusdiana dan B. Wasis. 2014. Ekologi Hutan. Materi Kuliah Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2006. Panduan Perhitungan Ganti Kerugian Akibat Pencemaran dan atau Perusakan Lingkungan. Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Jakarta.
Kusmana C, Y. Setiadi, I. Hikwan, Istomo, O Rusdiana dan B. Wasis. 2014. Ekologi Hutan. Materi Kuliah Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Laar AV and Akca A. 1997. Forest Mensuration. Cuviller Verlag, Germany. Gotingen.
Leksono AS. 2007. Ekologi Pendekatan Deskriptif dan Kuantitatif. Bayumedia Publishing.
Lutz H.J., and R. F. Chandler. 1965. Forest Soil. John Wiley & Sons, Inc. New York.
Lee, R. 1980. Forest Hidrology. Columbia Press University. New York.
Lutz HJ and Chandler RF. 1965. Forest Soils. Printed in The United States of America. New York
Notodarmojo S. 2005. Pencemaran Tanah dan Air Tanah. Penerbit ITB. Bandung
Marwa, J., Sardjono, M. A., Ruchaemi, A., Devung, S., & Cabuy, R. L. (2019). Benefit sharing schema from the forest: Identifying potential distributions to customary communities in Teluk Bintuni district, Indonesia. Acta Universitatis Agriculturae et Silviculturae Mendelianae Brunensis, 67(4), 963–972. https://doi.org/10.11118/actaun201906740963
Peraturan Pemerintah RI Nomor 150 tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa
Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan atau Pencemaran Lingkungan Hidup yang Berkaitan dengan Kebakaran Hutan atau Lahan
Peraturan Menteri KLH RI Nomor 7 tahun 2014 tentang Ganti Kerugian Akibat Pencemaran dan atau Kerusakan Lingkungan Hidup.
Ping, T., Devung, G. S., & Era, G. V. (2017). Pemahaman dan Tanggung Jawab Umat dalam Melestarikan Lingkungan di Stasi Santa Maria Long Lanuk. Gaudium Vestrum: Jurnal Kateketik Pastoral, 1(1), 1–12.
Rayes ML. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Penerbit Andi Yogyakarta.
Richards FW. 1957. The Tropical Rain Forest An Ecological Study. Cambridge At The University Press. P 407.
Soerianegara, I dan Indrawan A. 2005. Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Suharsono. 1996. Jenis-jenis Karang yang Umum Dijumpai Perairan Indonesia. Puslitbang Oseanologi LIPI. Jakarta.
Syahrin A. 2011. Beberapa Isu Hukum Lingkungan Kepidanaan. PT Sofmedia. Medan
Tan KH. 1994. Environmental Soil Science. Marcel Dekker Inc. New York
Tokoh Inpiratif. 2019. Dr. Ir. Basuki Wasis, M.Si: Idiealisme Seorang Akademisi. Designed by Elegant Themes | Powered by WordPress
Undang Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Negara Republik Indonesia.
Undang Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Negara Republik Indonesia
Undang Undang Nomor 18 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Negara Republik Indonesia
Undang Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Negara Republik Indonesia.
Wasis B. 2012. Soil Properties in Natural Forest Destruction and Conversion to Agricultural Land in Gunung Leuser National Park, North Sumatera Province. JMHT XVIII(3): 206-212
Wasis B. and Andika A. (2017). Growth response of mahagony seedling (Swietenia macrophylla King.) to addition of coconut shell charcoal and compost on ex-sand mining site of West Java Province in Indonesia. Archives of Agriculture and Enviromental Science 2(3): 238-243.
Wasis B. Arifin and Winata. 2018. Impact of Bauxite Mine to Natural Forest Biomass and Soil Properies in Kas Island, Riau Island Province in Indonesia. Archives of Agriculture and Environmental Science 3(3): 264-269.
Wasis B., Saharjo B.H., Kusumadewi F., Utami N. H., Putra M.H. W. . 2018. Analysis of economic valuation of environmental damage due to sand mine in Gumulung Tonggoh, Cirebon District, West Java Province, Indonesia. Archives of Agriculture and Environmental Science 3 (4): 360-366
Wasis B., Saharjo B.H., Putra M.H. W. And Winata. B . 2019. Analysis of environmental damage and environmental economic valuation ontropical rain forest destruction in Simalungun Regency, North Sumatera Province, Indonesia. Archives of Agriculture and Environmental Science 4(3): 313-318.
Wasis B. Dan Wiratraman RHP. 2020. Peranan Kebebasan Akademik dalam Perlindungan Lingkungan Hidup. Research Gate . DOI: 10.13140/RG.2.2.16767.36000
Widjono, Roedy Haryo. 2011. Merebut Kedaulatan Budaya. Media online Kompasiana. https://www.kompasiana.com/nomaden 55290f436ea834ff218b460c/merebut-kedaulatan-budaya
Widjono, Roedy Haryo. 2016. Dilema Transformasi Budaya Dayak. Lembaga Literasi Dayak dan Nomaden Institute. Tangerang.
Wiratraman RHP. 2009. Hukum, Hak Asasi Manusia dan Demokrasi di Indonesia. Refleksi atas Fluktuasi Penegakan HAM.
Wulandari S dan Anggraeni Y. 2018. Peran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam Pelestarian serta Pengembangan Kebudayaan Dayak Simpakng (Simpang) Di Kecamatan Simpang Dua Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal MSDM Vol. 5, No. 2/ Desember 2018: 157 – 174.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Basuki Wasis

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.